Computed Tomography

on Rabu, 09 Februari 2011

COMPUTED  TOMOGRAPHY (CT)



CT memilki banyak nama lain , hal ini disebabkan karena waktu ditemukan dilihat hasil gambarannya mempunyai gambar perspektif yang sangat besar prospeknya.
        computerized aided tomography : memerlukan bantuan komputer dalam hal pengoperasiannya.
        reconsructive tomography : gambaran tidak langsung harus direcontruksi dahulu dengan bantuan komputer
        computed transmission tomography : dengan eksposi pada KV yang rendah sulit menghasilkan gambaran agar X-ray yang ditransmisikan menjadi banyak maka kV yang digunakan harus tinggi .
        computerized axial tomography : CT pada awalnya digunakan untuk melihat potongan jaringan – jaringan otak dan posisi yang digunakan axial atau sejajar dengan basis cranii.
        computerized transverse axial tomography : sudah mulai mengalamai perkembangan tidak hanya potongan axial saja tetapi juga menggunakan potongan transversal.  

Dari  semua istilah tersebut kata yang sering digunakan adalah kata Computed dan Tomography sehingga para ahli memutuskan untuk menamainya Computed Tomography (CT).


Perbandingan antara Konvensional, CR dan CT.                  
        Konvensional
        Menggunakan sumber radiasi dari x-ray tube general
        Menggunakan film sebagai image receptor
        Image data yang dihasilkan berupa laten image
        Hasil akhir berupa gambaran pada film
        Sifat dari penghasilan gambar secara langsung (direct imaging)
        CR
        Menggunakan sumber radiasi dari x-ray tube general
        Menggunakan Imaging Plate sebagai image receptor
        Image data yang dihasilkan berupa digital image
        Hasil akhir berupa gambaran pada monitor dan film
        Sifat dari penghasilan gambar secara tidak langsung (indirect imaging)
        CT
        Menggunakan sumber radiasi dari x-ray tube yang di design secara khusus untuk menghasilkan kV tinggi
        Menggunakan detector sebagai image receptor
        Image data yang dihasilkan berupa digital image
        Hasil akhir berupa gambaran pada monitor dan film
        Sifat dari penghasilan gambar secara tidak langsung (indirect imaging)

Film yang digunakan pada konvensional, CR dan CT berbeda-beda. Contohnya pada konvensional menggunakan film double emulsi, sedangkan pada CR dan CT menggunakan film single emulsi.

Sejarah CT.
Pada tahun 1970 di Central Research Laboratory of EMI, Inggris.
Ada dua orang ilmuwan yaitu Dr. Godfrey Hounsfield seorang insinyur mesin dan Allan Macleod Cormack seorang fisikawan bidang nuklir dari Johannesburg memperoleh penghargaan Nobel dibidang medicine and physiology pada tahun 1979.

Eropa merupakan benua yang mengembangkan produksi pesawat CT Scan.
Sedangkan, Amerika mulai mengkormesilkan penggunaan CT untuk pemeriksaan jaringan otak pada tahun 1971 di Rumah Sakit Atkinson Morley’s kemudian pertama kali digunakan pada klinik Mayo pada tahun 1973.
Istilah – istilah yang digunakan pada CT:
        Scanning Pada CT
Suatu operasi dimana ada eksposi pada tabung rontgen dan ada detector dalam gantry yang berputar mengelilingi objek.
        Detector
Suatu alat untuk menangkap radiasi, tetapi di dalam CT detector di desain khusus untuk menangkap sinar x yang telah menembus objek sehingga bentuk dan ukurannya khas.
        ADC (Analaog to Digital Converter)
Mengubah pulsa listrik menjadi data digital kemudian mengirimkannya ke DAS. Pada MRI disebut Digitalrized.
        DAS (Data Acquisition System)
Mengakusisi (mengumpulkan, mengelompokan, dan mengatur) data dan mengirim ke CPU.
        CPU (Central Processing Unit)
Bagian dari komputer yang berfungsi merekonstruksi gambar dan mengirim ke monitor, memori unit atau output device.


Pengelompokkan Alur CT :
Wilayah eksposi, terdiri dari x-ray unit, objek, detector. Semua bagian tersebut terdapat didalam gantry.
Komponen untuk mengubah dan mengolah data terdapat pada komputer CT.
Alat penghasil atau pengeluaran (output device), terdiri dari display, memori, dan printer.
Bagian-bagian tersebut akan berjalan jika dikendalikan oleh suatu sistem yang disebut sistem console.
Perkembangan CT
        CT Generasi I
           Perintis   :  EMI, London, 1977
           X-ray      :  pencil beam, sinar-x yang digunakan sangat kecil dan hanya diterima pada satu detector.
           Gerakan :  translate – rotate, tujuannya untuk mengcover seluruh volume organ agar dapat ditembus sinar-x.
           Detektor :  single detector
           Rotasi    :  180 derajat
           Waktu    :  4,5 – 5,5 menit / scan slice
           Aplikasi       :  hanya untuk scanning kepala
        CT Generasi II

           X-ray      :  narrow fan beam, berkas sinar sudah mulai lebih lebar dari generasi I, berbentuk seperti kipas lipat.
           Gerakan :  translate – rotate
           Detektor :  multi detector ( 3-60), linier array detector. Memakai detector lebih dari satu tetapi kurang dari 100 atau disebut “puluhan detector”.
           Rotasi    :  180 derajat
           Waktu    :  20 detik - 2 menit / scan slice
           Aplikasi       :  hanya untuk scanning kepala

        CT Generasi III
           X-ray      :  wide fan beam
           Gerakan :  rotate – rotate
           Detektor :  multi detector (10-280), curve array detector. Detector dipasang melengkung karena menggunakan ratusan detector.
           Rotasi    :  360 derajat
           Waktu    :  1,4-14 detik / scan slice
           Aplikasi       :  untuk scanning seluruh tubuh (whole body).

        CT Generasi IV
           X-ray      :  wide fan beam
           Gerakan :  stationary pada detector - rotate system pada x-ray tube.
           Detektor :  multi detector (424-2400), slip ring detector
           Tidak menggunakan kabel, tetapi menggunakan plat yang berfungsi untuk menangkap seluruh detector (slip ring detector).
           Rotasi    :  360 derajat
           Waktu    :  <10 detik / scan slice
           Aplikasi       :  untuk scanning seluruh tubuh (whole body).

        CT Generasi V
           X-ray      :  wide fan beam
           Gerakan :  stationary-rotate system
                     Meja bergerak dalam 
                     terowongan gantry selama 
                     scanning (spiral CT)
           Detektor :  multi detector (424-2400), slip ring detector
           Rotasi    :  360 derajat
           Waktu    :  <10 detik / scan slice
           App        :  whole body scanner, (multi slice, 3D, 4D)

 
 Tabung pada CT scan memiliki keistimewaan :
        Ukuran lebih kecil dan compact.
        Lebih tahan terhadap goncangan.
        Memiliki kapasitas panas.
        Khusus pada generasi kelima mempunyai teknik memfokuskan berkas yang bernama elektron beam teknik yang digunakan untuk menumbuk bidang target.
Efek dari electron beam teknik adalah dapat menghasilkan tembusan yang lebih banyak dan pixel yang lebih banyak juga.
Struktur komponen CT
         Gantry (X-ray tube, Detector, DAS)
Tempat yang besar dan memiliki terowongan yang dilengkapi oleh X-ray tube dan detector yang letaknya selalu berlawanan arah.  Mereka dapat berputar secara bersamaan. Hal ini untuk melakukan eksposi. Hasil eksposi berupa data yang kemudian dikelompokkan oleh DAS (Data Acquisition Sistem).
        Meja pemeriksaan
Peralatan yang melengkapi gantry yang dapat keluar masuk gantry, naik turun, dan maju mundur.
        Operator console
Terdiri dari mejas kontrol dan monitor.
Yang berfungsi mengatur atau mengendalikan gantry.
        Computer (CPU)
Terdiri dari :
        ALU : Untuk melakukan arithmatic logic
        Control unit
        Memory unit, sebagai tempat penyimpanan data.
        CPU (Central processing Unit) untuk rekonstruksi gambar.
        Display console
        Output Device
Alat penghasil gambar. Terdiri dari :
        Image tecording
        TV monitor
        Magntic disc
        multiformat camera.
X-ray tube
        Anoda putar
Agar target tidak cepat aus
        Fokus kecil
Menghasilkan gambaran yang tajam
        Bekerja diatas tegangan 100 kV
Tegangan harus diatas 100 kV agar dapat melakukan tembusan dengan baik.
        Anoda heat unit capacity s/d 2 juta heat unit
Untuk menghasilkan panas yang besar.
        Tahan goncangan
Karena bergerak terus menerus
Kolimator
Fungsi dari kolimator adalah untuk menentukan berkas sinar.
        Kolimator pada rumah tabung = Fungsi untuk membatasi (collimaton limited)
        Pencil beam colimator
        Fan beam colimator
        Open beam colimator
        Kolimator pada detector
Kolimator pada detector sama halnya seperti grid pada radiografi konvensional. Kolimator pada detetor memiliki fungsi :
Untuk mengatur tembusan yang bisa ditangkap oleh detector
Untuk mengatur radiasi yang menuju detector
          Kolimator yang berfungsi untuk menghindari hamburan disebut anti scatter colimator.
Detector
Jenisnya : detector padat (kristal) dan detector gas
Konstruksinya :
   Generasi I : Single detector
   Generasi II : Linear array detector
   Generasi III : Curve array detector
   Generasi IV & seterusnya : Stationary multi detector
Meja pemeriksaan
Bahan : carbon graphite fiber
   Konstruksi :
       a. dapat bergerak naik turun
 b. top table bergerak maju-mundur untuk keluar masuk terowongan gantry.
 c. pada spiral CT, selama scanning meja  bergerak masuk/keluar gantry.

OPERATOR  CONSOLES
Sistem pengendali berfungsi untuk melakukan pekerjaan atau pengoperasian scanning, display atau penggambaran.
Sistem kontrol mengandung arti untuk melakukan setting variabel atau indikator eksposi. Terdiri dari kV, mA, S, HTT, Tube indicator, dll.
Sistem console dilengkapi dengan sistem archiving. Ketika sistem pengendali mengendaliakn pekerjaan komputer maka semua kendali yang dikerjakan komputer  bisa dikerjakan. Sistim archiving terdiri dari menyimpan data dan membuka kembali.
CENTRAL  PROCESSING  UNIT
Berfungsi untuk :
   Mengolah data
   Merekonstruksi gambar
   Memanipulasi gambar
   Menyimpan gambar

OUTPUT  DEVICES
   TV  Monitor, untuk tayangan gambar
   Image recorder, untuk menyimpan gambar (dalam Magnetic Disc, Floppy Disc)
   Multiformat camera, untuk membuat format gambar, satu film untuk beberapa frame/ gambar.
   Laser imager/printer : untuk mencetak gambar pada film single emulsi.

PROSES  KERJA  CT
   Proses scanning
   Proses detektor menangkap tembusan x-ray, mengubah menjadi pulsa lisrik
   Proses ADC, mengubah pulsa listrik menjadi data digital
   Proses DAS, mengakuisisi data digital
   Proses rekonstruksi gambar
   Proses penayangan gambar
   Proses penyimpanan gambar
   Proses pencetakan gambar

PROSES  REKONSTRUKSI  GAMBAR
MATRIKS
   Memanfaatkan sistem diagram kolom dan lajur unuk membuat rekonstruksi gambar.
   Memanfaatkan sistem koordinat cartesius untuk menentukan posisi dan lokasi bagian/komponen dari struktur organ
   Jumlah matriks makin besar, resolusi gambar makin baik.

PIXEL (picture element)
   Elemen terkecil dari gambar CT
   Dihasilkan oleh tembusan x-ray terhadap objek
   Ditentukan oleh :
        Besar kecilnya tembusan
        Tebal tipisnya potongan
   Fungsinya sebagai satuan data terkecil dalam sistem rekonstruksi gambar

VOXEL (volume element)
   Sejumlah elemen gambar yang dapat disatukan untuk membentuk satu volume tertentu dari organ yang direkonstruksi
   Ditentukan oleh :
        Jumlah pixel
        Kemampuan perangkat rekonstruksi
  Fungsinya untuk merekonstruksi sebagian dari volume organ.

CT NUMBER
  Rentang nilai untuk mewakili density
  Nilai – 1000 (udara)s/d +1000 (tulang)
  0 adalah nilai CT number untuk air
  Ide dari Hounsfield --------HU
  Besar-kecil, atau tinggi-rendah CT number dapat ditentukan dan diatur oleh komputer
  Fungsi untuk mendesain kontras dan ketajaman pada penayangan gambar

Everage hounsfield unit for selected subtance
Air -1000
Lungs -250 to -850
Fat -100
Orbit -25
Water 0
Fluid 0 to +25
Tumor +25 to +100
Blood +20 to +50
Brain +20 to +40
Muscle +35 to +50
GB +5 to +30
Liver +40 to +70
Aorta +35 to +50
Bone +150 to +1000

Gray scale
  Skala yangg dibuat untuk mengekspresikan rentang nilai density ganbar CT pada CRP
  Berupa skala abu-abu, ekspresi dari tiap-tiap pixel
  Tampilannya menurut besarnya window width dan window level yang ditentukan
  Dikerjakan oleh komputer

Window width
   Rentang gelap terang/ rentang density = lebar nilai density yyang diprogram untuk tampilan gambar tertentu.
   Dapat diperlebar maupun dipersempit menurut kebutuhan tampilan gambar tiap jenis organ
   Menghasilkan ekspresi kontras gambar
   Dikerjakan oleh komputer

Window level
      Merupakan nilai density median dari gambar yang ditampilkan
      Pertengahan window width
      Mengikuti perubahan window width
      Menghasilkan ekspresi ketajaman organ tertentu
      Dikerjakan oleh komputer

Window setting
      Variabel yanng diatur adalah window width dan window level
      Tiap-tiap organ membutuhhkan pengaturan tertentu untuk memperoleh resolusi gambar yangg diharapkan
      ROI yang berbeda dari organ yang sama memerlukan pengaturan yang berbeda
Contoh :
Typical window setting
CT Exam          w.width                       w.level
Brain             190                                 50
Skull              3500                               500
Orbit             1200                               50
Abdomen         400                              35
Liver             175                                 45
Mediastinum   325                              50
Lungs               2000                            -500
Spinal cord   400                                 50
Spine               2200                            400

Artifact
   Gangguan pada tampilan gambar akibat dari berbagai kesalahan
Contoh :
1. Sreak artifact : berupa garis-garis
2. beam hardening artifact
3. shading : berbayang
4. ring artifact : seperti cincin
5. noise

Indikator perkembangan CT
   Makin compact/ringkas komponennya
   Makin cepat scanning timenya
   Makin halus resolusinya
   Makin banyak manfaat
   Makin luas dimensinya
   Makin banyak manfaatnya
Makin kecil bahayanya.

0 komentar:

Posting Komentar